MMC Pekalongan – Sejumlah lapak pedagang kaki lima tampak semakin tak teratur, dikeluhkan Pedagang Pasar Kedungwuni yang menempati kios/lapak resmi yang berada di dalam gedung baru Pasar Kedungwuni itu.
Keluhan pedagang itu disampaikan saat Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Cabang Pasar Kedungwuni, H.M.Abdul Ghoni melakukan pendampingan ke para pedagang saat petugas gabungan melakukan penertiban pedagang kaki lima, Kamis, (24/11).

Disela keluhannya, para pedagang yang menempati kios dan lapak di dalam gedung menyatakan keberadaan Pedagang Kaki lima yang menggelar dagangannya ditrotoar pasar Kedungwuni itu, menjadi pesaing dari pedagang yang menempati kios dan lapak. Praktis, pembeli cenderung tidak masuk ke kios dan lapak resmi pasar, karena sudah mendapatkan belanjaannya dari pedagang kaki lima.
“Pembeli enggan masuk ke dalam pasar, karena sudah dapat belanja di kaki lima, ujung-ujungnya kami yang dirugikan”, ungkap pedagang.
Menurut H.M Abdul Ghoni, jika keberadaan pedagang liar itu tidak segera ditertibkan, maka dipastikan akan mengganggu pendapatan pedagang yang menempati kios dan lapak di dalam Pasar.
H.M Abdul Ghoni menambahkan, hari ini 30 pedagang liar sudah membuat pernyataan untuk tidak membuka lapak liar dan bersedia mendaftarkan diri untuk mendapatkan kios dan lapak resmi.
“Harapan APPSI, penertiban yang dilakukan petugas gabungan dapat berdampak positif dan kami akan mencari formula terbaik yang bisa menguntungkan semua pihak”, ujar H.M Abdul Ghoni.
Hadirnya APPSI di Pasar Kedungwuni, H.M Abdul Ghoni bertekad memperjuangkan hak-hak pedagang sesuai amanat dan visi misi APPSI.
Beranggotakan 1850 pedagang, pengurus APPSI Pasar Kedungwuni, lanjut HM Abdul Ghoni akan konsisten mengupayakan agar pedagang bisa didengar secara nasional dan regional, sehingga akan terwujud sebuah tekad organisasi, ekonomi untuk rakyat bukan rakyat untuk ekonomi.
“Saya bertekad APPSI di Pasar Kedungwuni dapat mewadahi kepentingan dan kesejahteraan pedagang, dan menjadi tempat berkumpulnya para pedagang tradisional untuk menyalurkan aspirasinya”, ujar HM AbdulGhoni.