MMC Post – Dunia dikejutkan terkait dugaan kasus penembakan atas diri Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi berdarah setelah jatuh tersungkur saat menyampaikan pidatonya di kota Nara, Jepang, (8/7/2022).
Tentunya, inseden penembakan ini sangat mengejutkan publik. Pasalnya, Jepang adalah negara yang memiliki undang-undang senjata paling ketat di antara negara ekonomi terkemuka. Jarang sekali terjadi penembakan di Negara Sakura.
Selama kepemimpinannya, Abe berhasil membawa stabilitas ekonomi yang baik. Sebelum ditunjuk pada tahun 2012, Jepang sempat mengalami enam kali gonta ganti Perdana Menteri.
Tangan dingin Abe berhasil meloloskan Jepang dari jerat deflasi. Abenomics yang digagasnya, berhasil menghidupkan kembali ekonomi Jepang.
Keterangan dari wartawan yang saat itu sedang meliput sempat mendengar suara tembakan dua kali berturut turut saat mantan PM berpidato. Dari kejadian penembakan tersebut, satu orang pria terduga berhasil diamankan dilokasi kejadian.
Sementara Mantan orang nomor satu Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan dukacita melalui jejaring sosial (Truth Social).
“Kabar sangat menyedihkan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dari Jepang. Seorang pemimpin yang hebat ditembak dan dalam kondisi sangat serius,” tulis Trump.
Ia mengatakan bahwa Abe merupakan teman baiknya, dan yang paling penting, [teman baik] Amerika.
“Ini merupakan pukulan keras untuk rakyat Jepang, yang sangat mencintai dan mengagumi dia. Kami semua berdoa untuk Shinzo dan keluarganya.”
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, juga menyampaikan langsung rasa prihatinnya kepada Menlu Jepang, Yoshimasa Hayashi, di sela pertemuan G20 di Bali.
“Saya menyampaikan duka kepada menteri luar negeri Jepang di pertemuan G20 atas percobaan pembunuhan mantan perdana menteri Abe,”
Perdana Menteri Australia, Anthonya Albanese, menyampaikan kesedihannya melalui jejaring sosial Twitter.
“Kabar mengejutkan dari Jepang bahwa mantan PM Shinzo Abe ditembak. Simpati kami kepada keluarga dan rakyat Jepang di saat seperti ini,” tulis Albanese.
Pendahulu Albanese, mantan PM Scott Morrison, juga mengutarakan dukacitanya melalui Facebook. Ia menganggap Abe merupakan salah satu pemimpin dunia yang penting.
“Saya sangat sedih mendengar laporan dugaan serangan terhadap mantan PM Jepang, Shinzo Abe. PM Abe merupakan teman yang baik dan bijak untuk Australia dan salah satu pemimpin global paling penting setelah era perang,” tulis Morrison.
Sebagai pemimpin daerah tetangga, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, juga mengungkapkan kesedihannya melalui unggahan di Facebook.
Atas nama pemerintahan saya, saya ingin mengecam keras kekerasa dan tindakan ilegal. Mantan Perdana Menteri Abe bukan hanya teman baik saya, tapi juga teman baik Taiwan,” tulis Tsai.
Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, juga menyatakan bahwa Perdana Menteri Prayuth Chan-O-Cha sangat terkejut mendengar kabar penembakan Abe.
“Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha sangat terkejut atas yang terjadi terhadap mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Prayuth dan Abe adalah teman dan mereka punya hubungan dekat,” katanya.(*Ismail/Deni)