Ajang Balap Politik Di Formula E.?

Jakarta – Dalam keterangan resmi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,  Jumat, (3/6), menghimbau kepada semua yang hadir mengikuti Formula E secara langsung di sirkuit Ancol.

“Ingat, jangan ada spanduk-spanduk, kaos, seragam atau atribut apapun yang bernada politik. Jangan ada dan jangan ada sama sekali. Tidak perlu ada yel-yel politis di dalamnya”, kata Anies.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni ‘gencar’ suarakan tak ada satu pun BUMN yang memberikan sponsor.

padahal menurut Sahroni, kegiatan tersebut adalah ajang internasional yang  seharusnya dapat dukungan perusahaan berplat merah.

“BUMN tidak berikan sponsor apapun. PLN untuk kelistrikkan juga kami bayar full”, tulis Sahroni dalam unggahan di akun instagram, ahmadsahroni88, Kamis (2/6).

Bahkan Sahroni sempat pertanyakan posisi kementerian yang dipimpin Erick Tohir, terkait tidak ada BUMN menjadi sponsor.

“Kami enggak ngotot minta, tapi ngotot untuk jadi bagian Indonesia”, ujar Sahroni, menambahkan.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade meminta agar panitia Formula E tidak mempolitisasi dan membuat polemik.

Andre bicara demikian menanggapi panitia Formula E yang menyindir tak ada perusahaan BUMN mau menjadi sponsor.

“Nah lebih baik kita tidak usah berpolemik soal ini. Tidak usah melakukan politisasi soal ini, lebih baik kita doakan saja Formula E ini lancar. Tidak usah mempolitisasi gitu loh,” ungkap Andre pada wartawan, Jumat (3/6).

Andre yakin Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki alasan yang jelas ketika tidak memberikan sponsor untuk Formula E.

Terlebih, Kementerian BUMN juga bukan cuma mengurus sponsor Formula E. Ada tugas lain yang juga tak kalah penting mengenai kepentingan nasional.

“Tugas BUMN itu bukan hanya untuk mengurus Formula E, begitu banyak tugas BUMN lain. Selain untuk meningkatkan ekonomi bangsa, menyetor deviden negara, menyediakan lapangan kerja untuk rakyat, bukan hanya untuk Formula E,” kata dia.

Andre mengatakan perusahaan BUMN sudah berperan banyak dalam membantu masyarakat terdampak bencana alam, pemberdayaan warga, konferensi internasional G20 serta kegiatan lain.

Andre lalu menyinggung soal proposal pengajuan sponsor dari panitia Formula E yang baru masuk satu bulan sebelum acara berlangsung. Menurutnya, itu menjadi salah satu faktor mengapa perusahaan BUMN tidak memberi sponsor.

“Itu mungkin menyebabkan juga BUMN kenapa membutuhkan waktu mengkaji lama, karena memang keterbatasan anggaran,” ucap Andre.

Sebelumnya, Ketua Panitia Formula E, Ahmad Sahroni menyindir Kementerian BUMN yang tidak menjadi sponsor untuk acara tersebut.

Sindiran itu dibalas oleh staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang mengatakan BUMN tidak menjadi sponsor balapan Formula E Jakarta 2022 karena pihak panitia terlambat dalam memberi proposal.

Setelahnya, Sahroni kembali membalas bahwa semestinya BUMN lebih aktif mengajukan penawaran tanpa perlu menunggu proposal dari panitia penyelenggara, mengingat Formula E Jakarta ajang balapan skala internasional.  (*)

Leave a Reply